Teknik yang digunakan untuk mengukir dalam media berbahan
kayu bisa dimulai dari pemotongan kayu utuh untuk dibuat pola, hingga memahat serta proses finishing. Berikut adalah beberapa
teknik dasar dan cara paling mudah yang paling
efektif untuk membantu Anda memulai dalam proses pengukiran kayu hingga jadi sebuah karya
seni yang dapat dimanfaatkan berupa barang jadi.
Pemotongan kayu adalah hal yang paling awal untuk untuk dilakukan yakni dipotong seukuran agar sesuai dengan benda yang
bakal dibuat jadinya nanti, yakni dimaksudkan untuk membuat pola
ukiran agar memudahkan dalam proses pengukiran selanjutnya. Memotong pada
sebuah kayu datar untuk membuat pola ukiran sehingga tampak menjadi tiga
dimensi. Proses pemotongan ini biasa dilakukan dengan sebuah gergaji manual, sengso (bahasa desanya) atau mesin. Kemudian setelah sudah dapat ukuran
yang kita perlukan, lalu memotongnya secara tepat.
Tahap kedua adalah menggambar Pola Ukiran
Menggambar ukiran dengan alat
gambar seperti biasa. Namun perlu diketahui bahwa kayu merupakan benda padat
namun berserat. Kita harus bisa menggambar dengan alat tulis yang cukup tebal
agar tidak mudah mengikis terserap kayu. Selain dengan teknik menggambar
langsung, kita juga bisa menggunakan dengan teknik menempel.
Teknik ini
cukup sering digunakan karena cukup mudah. Kita hanya perlu mencetah atau print out dari desain gambar
ukiran atau fotonya kemudian difotocoy gambar tersebut, kemudian menempelnya pada bilah kayu yang
hendak diukir
dengan menggunakan lem kertas atau lem kayu pada
media ukir kayu tersebut.
Tahap ketiga adalah memilih dan menggunakan alat ukir
dengan tepat
Alat ukir atau pahat diantaranya yang wajib adalah; Palu dari kayu,
dan meteran adalah hal wajib yang dimiliki untuk mengukir
kayu. Palu ukir biasanya terbuat dari kayu yang keras, gunanya agar tidak cepat
tipis terkena pahat besi.
Untuk alat pahat
biasanya terbuat dari besi yang diolah sedemikian rupa sehingga berbentuk
menjadi benda runcing dan tajam untuk mengeruk dan mengolah kayu. Sedangkan
meteran digunakan untuk ember jarak dan ukuran yang Kita butuhkan jika ada
gambar pola atau tempelan pola ukir yang kurang jelas. Jangan sampai Kita tidak
emb ember ukuran yang pas pada ukiran, karena ini akan berpengaruh pada ukiran
yang sudah jadi nantinya.
Tahap keempat adalah teknik Mengukir
Kayu yang kita gunakan ala Khas Jepara
Teknik mengukir kayu dibedakan menjadi 2 bagian,
Yakni yang pertama untuk ukiran dua dimensi (benda seni untuk benda pakai,
seperti: kursi, meja, dipan,dll) Tehnik 2 dimensi ini terdiri dari pengolahan
kayu dari sebuah papan datar dari kayu dan hanya diberi cekungan atau lekukan
yang tidak terlalu dalam. Penciptaan objek ini tidak terlalu sulit, karena Kita
hanya perlu meluruskan atau mengikuti pola ukiran yang sudah Kita buat
sebelumnya.
Dan tehnik kedua
untuk ukiran 3 dimensi (digunakan untuk ukiran seperti relung, yang diukir sampai bawah dan
runcing). Untuk tehnik 3
dimensi adalah teknik yang cukup sulit dan rumit. Tehnik 3 dimensi
pengerjaannya melalui pola yang sembarang dengan motif dari pengrajin ukir itu
sendiri. Meskipun sudah digambar dengan pola namun hal itu tidak terlalu
berpengaruh karena nantinya akan tetap di berikan sentuhan-sentuhan ukiran
sepantasnya. Tetapi tentunya dengan kreasi-kreasi terbaik yang sudah dipunyai
seniman ukir tersebut
Teknik Finishing Ukiran Kayu Khas Jepara
Cara memfinishing ukiran yang sudah jadi memerlukan ketelitian dan keahlian
tersendiri. Proses akhir ini yang akan menjadikan ukiran itu terliat baik atau
biasa saja. Kita harus pintar dan jeli memilih pengerjaan finishing untuk
ukiran Kita. Dalam proses pengerjaan finishing 2 dimensi, amplas dan bahan
warna kayu cukup mendominasi.
Misal benda
pakai seperti meja dan kursi, Kita hanya perlu menghaluskan lalu kemudian
mewarnai agar menjadi indah. Sedangkan untuk proses finishing 3 dimensi Kita
perlu tehnik yang lebih. Terkadang pengrajin ukiran 3 dimensi tidak perlu bahan
warna untuk ukirannya, hal ini dilakukan agar ukiran terlihat tetap alami. Atau
kalau memang diperlukan bahan warna, Kita bisa memilih warna-warna natural.
Karena warna natural akan tetap menonjolkan sisi keindahan asli kayu. Beberapa
seniman ukir ukir dijepara malah hanya
mewarnai bingkai pada ukiran 3 dimensi.
Demikian sekilas semoga bermanfaat.
Wah teknik mengukir pernah belajar dasar-dasarnya aja dulu. Sekarang mau mulai mempelajari lagi karena kebutuhan rumah, karena kalau beli jadi jauh lebih mahal kan hehe, mending pake skill yang bisa dikembangin. Tapi masih harus belanja alat pahat yang murah dan bagus dulu sebelum megang materi ukirnya. thanks tipsnya ^^
ReplyDeleteMantap kakak
ReplyDelete