Cara Kerja Tahapan Finishing Melamine kayu Furniture
Dalam kurun waktu pada era sekarang ini untuk tehnik
finishing kayu yang cukup berkembang pesat dimana karena hasil finishing
akhirnya memang bagus dan cukup banyak disukai banyak orang. Yakni tehnik
finishing menggunakan bahan sending sebagai lapisan dasar dan melamine sebagai
top coat atau clear sebagai lapisan akhirnya sekaligus sebagai lapisan anti
gores untuk melindungi furniture kayu tersebut.
Dulu populer dengan tehnik cat finishing dengan
menggunakan Politure atau pliture dimana pengencernya menggunakan bahan
spritus. Namun tehnik dan penggunaan bahan ini sudah dirasa telah kusang, sudah
tidak zamannya lagi. Sekarang lebih banyak yangg digunakan dan dicintai
konsumen adalah tehnik dan bahan melelamine (melamic).
Kenapa begitu? Jelas saja hasil akhirnya jauh lebih baik
menggunakan tehnik melamine ini. Selain hasilnya yang bagus dan banyak
digemari, namun tentu ada kekurangannya
Kekurangan finishing melamine.
-
Harga bahan bakunya lumayan tinggi
-
Banyak macam dan varian bahan sebagai
campurannya.
-
Pengencer menggunakan thiner (harga thinner
lumayan tinggi)
-
Tahapan pengerjaannya harus melalui minimal 5
tahap bahkan lebih untuk mendapatkan hasil maksimal.
-
Prosesnya memakan waktu yang cukup lama.
-
Harus menggunakan alat pendorong untuk sprayer
(penyemprotannya) tidak bisa dilakukan tanpa alat tersebut atau hanya dikuas.
-
Cuaca berpengaruh dalam prosesnya.
Kelebihannya finishing melamine
-
Hasilnya bagus jika gloss bisa jernih seperti
kaca lapisannya.
-
Banyak disukai konsumen/ banyak peminatnya.
-
Harga barang menjadi tinggi terjadi kenaikan
nilai.
-
Lapisan akhirnya dapat menjadi anti gores jika
ketebalannya cukup dan kering.
-
Pori pori kayu (serat kayu) tertutup sehingga
tidak ada lubang pada hasil akhirnya.
Dalam prosesnya, tehnik finishing menggunkan bahan melamin
ini cukup banyak tahapannya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal tahapan demi
tahapan ini pun harus dilalui dengan baik. Tentu hasil yang baik tidak lepas
dari control yang baik pula. Sehingga mampu menghsilkan hasil akhir berupa
product yang dapat bersaing dipasaran karena nilai dan kualitasnya.
Tahap pengeringan kayu mebel (barang mebel
mentahnya)
Kenapa perlu dikeringkan? Hal ini sebenarnya amatlah
penting, karena jika kayu sudah dalam keadaan kering betul maka secara tidak
langsung kadar air yang terkandung didalam kayu akan jauh berkurang dari kadar
kebasahannya. Kadar kekeringan (MC) standart yang banyak digunakan adalah tidak
lebih dari 17%. Dengan tingkat kekeringan yang bagus, maka akan memperkecil
kemungkinan kayu akan menyusut atau terjadi gerakan perubahan bentuk kayu
sehingga menyebakan keretakan setelah jadi. Oleh karena itulah kadar kering
bisa dikatakan penting. Kebanyakan masyarakat para perajin mebel jepara dan
ukir jepara biasanya menggunakan tehnik pengeringan alami. Yakni dikeringkan
dengan bantuan sinar matahari baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada juga
yang pengeringannya menggunakan mesin oven dengan terjadi pembakaran buatan
untuk menciptakan panas sehingga mampu membakar kadar air didalam kayu.
Tahap penyervisan (Service)
Tahapan ini dilakukan untuk menata kembali atau membetulkan
kayu kayu yang rusak ringan. Yakni berupa pendempulan atau penambalan kecil
atau pengeleman kayu yang terjadi retak ringan.
Pendempulan kayu ini bisa dilakukan dengan menggunakan
bahan lem kayu yang dicampur dengan bubuk gergaji halus kemudian setelah
tercampur sempurna lalu digunakan untuk menutup lubang lubang kayu yang rusak.
Atau pendempulan bisa dilakukan dengan bahan lem alteco
dimana lem alteco memang didesain untuk servis kayu dengan tingkat kerusakan
ringan, misal pecah kecil, patah kecil atau berlubang. Alteco juga dapat
dicampur secara langsung dengan serbuk gergaji halus dan aplikasinya bisa
langsung diteteskan tanpa harus diaduk seperti dempul dengan lem kayu.
Kelebihannya penambalan dengan Alteco bisa langsung kering. Sedang dempul dari lem
kayu musti menunggu 1 hari satu malam dempul baru bisa kering. Juga kekuatan
alteco lebih kuat dibanding lem kayu.
Kelemahannya penambalan dempul alteco dibanding
dempul lem kayu, harganya lebih tinggi dan penggunaannya cukup banyak menghabiskan alteco
dibanding penggunaan dengan lem kayu.
Tahap penghalusan dasar dengan gerindra
Tahapan penghalusan awal ini dilakukan dengan mesin
berupa alat GERINDA yang ditempel amplas kayu sebagai matanya. Dimana pada
tahap awal ini menggunakan amplas kayu paling kasar yakni amplas no 80 atau
100.
Yakni dengan menghaluskan seluruh bagian kayu baik tampak
dalam maupun luar dengan alat tersebut sampai halus rata dan selsesai semua.
Tahap Berikutnya adalah proses gerinda kedua
Yakni proses penghalusan dengan alat gerinda dengan
matanya menggunakan amplas kayu no 150 sampai 180. Dimana halus dari tahapan
ini akan menghaluskan hasil yang lebih halus lagi dibanding tahap gerinda awal
tadi.
Tahap berikutnya adalah tahap penghalusan
dengan menggunakan mesin amplas tangan. Yakni dimana penghalusan dengan menggunakan
bantuan mesin yang dapat diperasikan dengan tangan 1 orang. Alat ini
menghasilkan getaran yang cukup kuat sehingga mampu menghaluskan kayu lebih
halus lagi ketimbang alat gerinda. Pada tahap penghalusan dengan mesin amplas
ini menggunakan amplas kayu no 180 – 240.
Tahap berikutnya adalah tahap pengahlusan
dengan menggunakan manual tangan. Yakni dimana penghalusan dilakukan dengan tangan
telanjang saja tanpa bantuan mesin. Dimana tahap ini dilakukan untuk menjangkau
bagian bagian tertentu yang tidak mampu dijangkau oleh mesin sekaligus
menyempurnakan hasil kerja mesin yang terlewatkan. Demikian juga untuk bagian
kayu yang terdapat ukiran bisanya dijangkau dengan tangan manual sampai halus. Setelah
semua bagian teramplas halus barulah masuk ke tahap selanjutnya.
Tahap Sending dasar cat
(penyendingan)
Dimana tahap ini adalah merupakan tahap awal dari proses pengecatan. Dimana
dengan menggunakan campuran bahan sending yang telah dicampur dengan racikan
tertentu dan disemprotkan keseluruh permukaan kayu. Dimana lapisan sending ini
dimaksudkan sebagai lapisan dasaran untuk menutup pori pori kayu atau lubang
kecil kecil bawaan kayu. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal , lapisan
sending perlu sampai beberapa kali lapisan.
Tahap selanjutnya adalah pengeringan dari proses sending tersebut. Dimana sending harus sudah benar benar telah
kering. Biasanya menggunakan bantuan sinar matahari baik langsung maupun tidak
langsung. Sehingga jika cuaca kedaan hujan pengeringan bisa memakan waktu lebih
dari 1 hari.
Tahap penambalan lubang kecil dengan wood filler.
Setelah kering, dilakukan tahap filler wood (pendempulan dengan menggunakan
filler wood). Yakni dilakukan untuk menutup lubang lubang kecil yang masih
tersisa sehingga semua dapat rata sempurna. Proses ini perlu ketelitian dan
kecermatan sehingga tidak ada lubang kecil yang terlewatkan.
Sampai disini dulu, akan disambung pada artikel berikutnya untuk membahas
lanjutannya sampai selesai.