MENILAI PROFESI KERJA SEBAGAI TUKANG KAYU

Menilai Profesi Kerja Bidang Kayu

Dalam kehidupan kita bermasyarakat dalam keseharian tentu akan selalu berurusan dengan orang lain dan takkan bisa lepas atau bergantung dari manusia lainnya. Tentu hal ini adalah merupakan fitroh manusia sejak diciptakannya yakni manusia sebagai mahluk sosial yang tak dapat hidup sendiri tanpa bergantung atau memerlukan bantuan orang lain dalam pemenuhan segala kebutuhannya.

Dalam bidang mebel dan usaha furniture misalnya, baik dari mulai bidang produksi, distribusi sampai kepda pemasaran atau penjualan furniture hingga sampai ditangan konsumen dengan aman dan digunakan sebagaimana furngsinya tentu tidak akan lepas dari serangkaian mata rantai yang berputar dan salig bergantung serta saling membutuhkan.

Itulah manfaatnya manusia sebagai mahluk sosial dalam contoh kecil tersebut diatas. Dalam bidang produksi furniture misalnya telah ada dan mengenali beberapa mata rantainya mulai dari :

-          Pemilik kayu yang akan ditembang kayunya dan hendak dijual sebagai bahan baku furniture

-          Mereka para penebang kayu (blandong kayu) yang memiliki mata pencaharian sebagai penebang kayu yang profesional. cara menghitung kubikasi kayu glondong klik disini.

-          Pemilik truk atau supir pengangkut dari lokasi kayu ke pengecer kayu (toko kayu).

-          Pengecer kayu/ pemilik (toko penjulan kayu glondong) log balokan kayu.

-          Para buruh/ karyawan balok kayu yang bertugas menurunkan/ menaikan kayu ke mobil pengangkut.

-          Pembeli kayu (pengusaha produksi furniture) yang akan mengolah kayu mentah menjadi barang jadi.

-          Pemilik penggergajian kayu besar yang memberikan jasa pelayanan pembelahan kayu log menjadi bentuk papan sesuai kebutuhan ukuran.

-          Para pekerja penggergajian kayu.

-          Tukang kayu karyawan dari pengusaha produksi furniture yang bertugas sebagai pembuat papan kayu menjadi barang jadi.

-          Tukang ahli amplas dan gerindra kayu untuk menghaluskan barang jadi tampak lebih halus.

-          Tukang service barang jadi yang bila terjadi rusak atau cacat pada barang yang telah jadi sebelum dikirim kekonsumen/ pabrik yang lebih besar.

Coba kita lihat dan analisis dari satu bidang produksifurniture mentah saja setidaknya sudah melibatkan setidaknya 11 komponen orang dalam rangka sebagai mata rantai yang saling berhubungan dan saling membutuhkan satu mata rantai dengan mata rantai yang lain.

Andai saja tidak ada tukang service atau tukang ahli amplas, tentu sang pemilik usaha produksi furniture tersebut tidak akan berjalan lancar proses produksinya. Demikian juga keberadaan tukang kayu yang mana mempunyai peran mengolah atau merubah dari kayu berbentuk papan menjadi sebuah barang jadi. Demikian juga posisi posisi yang lain.

Jika tidak ada yang produksi dan tidak ada mata rantai tersebut, apakah bakal akan tercipta barang jadi yang diterima atau dapat dibeli konsumen sebagai perabot furniture untuk melengkapi isi rumahnya? Tentu jawabannya tidak akan ada barang.

Jadi posisi apapun atau profesi apapun akan memiliki nilai tersendiri, maka hargai dan berikan nilai kepada setiap profesi kerja orang lain untuk mendatangkan rizkinya masing masing. Termasuk pekerjaan yang mulia sebagai seorang tukang kayu.
lihat disini untuk Tips Memilih dan membeli Furniture Kayu Jati.